Berita Pengharapan di Tanah Leluhur, Rut 1:6-13

admin
22 Apr 2024 10:09
7 menit membaca

Outline:

  1. Kabar baik dari Tuhan – ayat 6
  2. Pulang bersama dua menantu ke tanah Yudea – ayat 6a- 7
  3. Naomi berpisah dengan menantunya dipersimpangan – ayat 8
  4. Pesan Naomi kepada Orpha dan Rut – ayat 8-9
  5. Orpha dan Rut menolak berpisah – ayat 9
  6. Pesan kedua Naomi untuk berpisah – ayat 11-13
  7. Pandangan Naomi tentang Tuhan atas tragedy yang menimpanya – ayat 13b

PENGAMATAN (OBSERVASI) Apa yang saya lihat? PENAFSIRAN Apa artinya? PENERAPAN Bagaimana melakukannya? Apa artinya buat saya?

1. Kabar Baik dari Tuhan – Ayat 6

Tidak adalagi alasan bagi Naomi untuk bertahan di Moab. Terlebih dia mendengar kabar baik datang dari negerinya, bahwa Tuhan memperhatikan umat-Nya.

Kemungkinan musim kering telah berakhir. Tuhan telah muncul kembali. Sepanjang tragedi Tuhan tidak disebutkan.

Apa artinya TUHAN telah memperhatikan umat-Nya dan memberikan makanan kepada mereka?

Kemungkinan hujan telah turun. Tanah-tanah yang kering digemburkan dengan air. Kembali ada harapan. Tanah-tanah kembali dapat digarap.

Ini berarti cadangan makanan akan melimpah. Ekonomi akan bergerak, ada perputaran uang. Lapangan kerja tersedia. Transaksi jual beli kembali normal.

Pasar-pasar dan toko-toko akan kembali normal. Betlehem akan kembali menjadi rumah roti. Itu artinya, kelaparan akan berakhir.

2. Pulang bersama dua menantu ke tanah Yudea – ayat 6a- 7

Mendengar kabar baik di tanah Yudea, Naomi bersiap-siap untuk pulang ke tanah Yudea. Tidak ada info apakah rumahnya dijual atau dikontrakkan.

Atau memang selama ini dia Cuma ngontrak. Dia pulang mungkin dengan hanya membawa baju dibadan dan sedikit bekal dalam tas.

Dia berangkat dari Moab bersama dua menantunya. Para mantunya pun tidak punya lagi alasan untuk tinggal ditempat itu. jadi mereka ikut pergi bersama dengan Naomi.

3. Naomi berpisah dengan menantunya dipersimpangan – ayat 8

Ketika perjalanan mereka sudah cukup jauh, mereka tiba dipersimpangan jalan. Mungkin persimpangan itu salah satu arah menuju kampung halaman Orpha dan Rut.

Disitu Naomi berhenti, dia berpesan kepada kedua mantunya itu, “Pergilah, pulanglah masing-masing ke rumah ibunya..”

Naomi menyebut ‘kerumah ibunya masing-masing..” kemungkinan ayah mereka telah mati.

4. Pesan Naomi kepada Orpha dan Rut – ayat 8-9

Dengan kata-kata pengharapan dan doa dia mengatakan, “TUHAN kiranya menunjukkan kasih-Nya kepadamu, seperti yang kamu tunjukkan kepada orang-orang yang telah mati itu dan kepadaku..”

Untuk pertama kali dalam teks ini, Naomi menyebut nama TUHAN (Yahweh).

Apakah Orpha dan Rut telah menjadi penganut agama Yahudi atau belum, tidak ada informasi.

Kemungkinan Orpha dan Rut tetap dalam keyakinan mereka, setidaknya kita bisa artikan dari pernyataan Rut, “bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku.” (16b).

Orpha dan Rut, tipikal wanita yang baik. Mereka sangat mengasihi suami mereka, walau mereka berbeda kebangsaan dan keyakinan. Mereka juga menantu yang baik, mengasihi Naomi ibu mertua mereka.

Itu karena Naomi telah lebih dahulu menanamkam kasih kepada mereka. Itu tercermin dari bersikerasnya mereka untuk tidak mau berpisah dengan Naomi. Mereka ingin tetap pulang bersama ke Yudea.

Semenjak kematian Mahlom dan Kilyion, tidak ada lagi kewajiban tinggal bersama Naomi. Itu sebabnya Naomi berkata, “pulanglah masing-masing kerumah ibunya..”

Naomi menyuruh mereka pulang, karena Rut dan Orpha orang Moab. Dan mereka tidak mendapat tempat di Israel. Jadi wajar kalau mereka kembali ke keluarga mereka di Moab.

Mengapa Naomi menyuruh mereka pulang?

Karena mereka masih muda, dan masih punya peluang untuk menikah lagi. Itu sebabnya, dalam doa dan harapan Naomi berkata lagi, “kiranya atas karunia TUHAN kamu mendapat tempat perlindungan, masing-masing di rumah suaminya.” (9).

Naomi hanya ingin sendirian pulang ke tanah Yehuda sebagai seorang janda kesepian, tanpa keturunan dengan masa depan yang suram.

Lalu Naomi mencium Orpha dan Rut sebagai tanda perpisahan. Sambil berpelukan mereka menangis tersedu-sedu. Tangisan mereka memiliki makna, yang hanya mereka yang dapat memahaminya..

Mereka telah tinggal bersama-sama karena menikahi anak-anak Naomi. Kasih diantara mereka begitu dalam.

Orpha dan Rut, melihat dan merasakan pergumulan hidup Naomi yang penuh dengan tragedy. Mereka juga sama-sama berdukacita kehilangan Mahlon dan Kilyon.

Melihat ibu Mertua mereka yang kehilangan semua anggota keluarganya, rasanya tidak ingin meningglkannya sendirian. Itu sebabnya kenapa mereka menangis dengan suara yang keras..

5. Orpha dan Rut menolak berpisah – ayat 9

Bagaimana reaksi Orpha dan Rut? Mereka berkata kepadanya: “Tidak, kami ikut dengan engkau pulang kepada bangsamu.” Mengapa mereka bersikeras untuk Ikut Naomi ke tanah Yehuda?

Karena mereka tidak tega melihat ibu mertua mereka sendirian. Mereka ingin menemani.

6. Pesan kedua Naomi untuk berpisah – ayat 11-13

Ketika Orpha dan Rut menolak pulang, Naomi membujuk mereka. Dia bilang, pulanglah anak-anakku..

Dia melanjutkan, mengapakah kamu turut dengan aku? Bagi Naomi mereka sudah seperti anak sendiri.

Artinya dia mau terangkan, bahwa tidak ada manfaat untuk mengikuti dia. Sedangkan kalau mereka pulang, mereka punya banyak peluang untuk hidup sukses.

Sementara dia sendiri, seorang janda miskin dan tidak punya apa-apa lagi..maka bagi Naomi, yang terbaik bagi mereka adalah kembali..mereka dapa menemukan seorang suami yang akan meneruskan warisan keluarga mereka.

Lebih lanjut dia menerangkan, bahwa tidak ada yang bisa diharapakan darinya. Mau mengharapakan pengganti Mahlon dan Kilyon?

Tidak mungkin, itu sebabnya dia katakan, Bukankah tidak akan ada lagi anak laki-laki yang kulahirkan untuk dijadikan suamimu nanti?

Ini adalah pernyataan retoris. Dia mau katakan, tidak ada alasan yang masuk akal untuk tetap bersama dengan dirinya..

Untuk ketiga kali dia membujuk mereka, “Pulanglah, anak-anakku, pergilah, sebab sudah terlalu tua aku untuk bersuami...”

“Seandainya pikirku: Ada harapan bagiku, dan sekalipun malam ini aku bersuami, bahkan sekalipun aku masih melahirkan anak laki-laki, masakan kamu menanti sampai mereka dewasa? Masakan karena itu kamu harus menahan diri dan tidak bersuami?”

Amati dengan baik. Tiga kali Naomi mengulangi kata pulang. Ini salah satu kata kunci.

Naomi merasa kekuatiran akan masa depan mereka bila mengikuti dia. Dengan mendesak mereka sebanyak tiga kali untuk pulang, Naomi membayangkan masa depan mereka akan lebih baik.

Tentu dia senang ada yang menemani, tetapi dia tidak mau egois. Dia juga tidak mau karena dia, nantinya masa depan mereka turut suram. Maka pada hemat Naomi, jalan terbaik adalah masing-masing pulang kerumah ibunya..

7. Pandangan Naomi tentang Tuhan atas tragedi yang menimpanya – ayat 13b

Naomi melarang untuk jangan bersikap mengasihani dirinya. Walau pun Orpha dan Rut mengahadapi kesusahan, tetapi, “bukankah jauh lebih pahit yang aku alami dari pada kamu..?”

Naomi mau terangkan, persoalan menanggung kesusahan, dia jauh lebih susah. Dia menggunakan kata pahit.

Hidupnya jauh lebih pahit. Pernah menderita kelaparan. Kehilangan suami dan 2 orang anak. Dia telah pergi merantau, tetapi semua habis diperantauan.

Dia mau terangkan bahwa dia sudah terbiasa menderita dan dia bisa menanggungnya sendirian.

Dia juga menerangkan kalau semua kepahitan hidupnya datang dari Tuhan? Sebab tangan TUHAN teracung terhadap aku?”

Apakah arti perkataan Naomi?

Terjemahan lain: “..tangan TUHAN telah menindas aku!” (Ayt). “..tangan Tuhan juga telah keluar akan melawan aku..” (TL)

Dia seperti merasa keadaan sulit yang dialaminya berasal dari permusuhan Tuhan terhadapnya. Itu sama seperti Ayub, saat dia menderita, dia merasa Tuhan yang memberikannya. Itu maka dia bilang, Tuhan melawan aku..

Apa yang dikatakan Naomi, tidak semuanya salah. Pada zaman hakim-hakim, Ketika Israel meninggalkan Tuhan, maka Tuhan meninggalkan mereka, menyerang mereka, melawan mereka (Hak 2:13-15).

Kelaparan yang terjadi karena dosa bangsa itu. tetapi secara pribadi Naomi tidak bersalah kepada Tuhan, Naomi tidak pernah menyembah berhala di Moab.

Maka dugaan bahwa Tuhan melawan dia, datang dari kurangnya pemahaman dia akan rencana Tuhan. dan itu wajar saja, karena pahitnya penderitaannya.

Jadi mengapa Naomi melarang Oprha dan Rut mengikuti dia?

Alasanya, karena keadaan dirinya jauh lebih pahit dari mereka. Karena menurut dia, Tuhan yang membuat dia menderita.

Sebab penderitaannya yang berat, tidak akan dapat mereka tanggung, karena Tuhan yang menindas dia..

Walau Naomi merasa bahwa Tuhan yang membuatnya menderita, dia tidak mempersalahkan Tuhan. Dia tunduk pada kedaulatan Tuhan. Dia menyerah kepada Tuhan.

Apa Arti Penderitaan Naomi bagi kita?

Tuhan tidak menyerang Naomi, Tuhan juga tidak menyerang kita atau membuat kita menderita. Walau kita tidak mengerti mengapa kita menderita, namun melalui kisah Naomi selanjutnya kita dapat melihat rencana Tuhan didalam penderitaan.

Allah menggunakan penderitaan dan pencobaan untuk menjadikan umat-Nya semakin serupa dengan diri-Nya (lihat 1 Petrus 1:6–7).

Bila kita menderita, tunduklah pada kedaulatan Tuhan. Allah turut berkerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi dia (Roma 8:28).

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *