Apa Maksudnya Penghakiman Dimulai Pada Rumah Allah di 1 Petrus 4:17?
“Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman dimulai, dan pada rumah Allah sendiri yang harus pertama-tama dihakimi. Dan jika penghakiman itu dimulai pada kita, bagaimanakah kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Allah?” 1 Petrus 4:17
Banyak orang beranggapan bahwa ketika Petrus berkata, ” Penghakiman dimulai, dan pada rumah Allah sendiri,” yang ia maksudkan adalah penghakiman Allah yang dijatuhkan atas Rumah Allah secara fisik di Yerusalem, pada tahun 70 M.
Yehezkiel 9 tampaknya merupakan latar belakang dari perbandingan Petrus tentang orang Kristen yang setia dan orang fasik, di hadapan takhta penghakiman Allah.
Dimana para pembawa pesan penghakiman dimulai di tempat kudus, melaksanakan penghakiman atas mereka yang membuat pengakuan tertinggi.
Di dalam “pengadilan yang berapi-api” dan di dalam masa “penghakiman”, Allah akan mengharapkan banyak hal dari mereka yang mengaku nama Kristus.
Sebagaimana Kristus telah memperingatkan, penghakiman yang mengerikan menimpa Bait Suci Yahudi dan umat pilihan Allah, setelah Israel menolak Yesus dan menyalibkan-Nya.
Penghakiman, yang dimulai di Yerusalem pada tahun 70 M ketika Bait Suci dihancurkan dan tidak ada satu batu pun yang tertinggal di atas batu lainnya.
Namun dalam konteksnya, “rumah Allah” mengacu pada orang-orang Kristen atau gereja. Kita adalah keluarga Allah dan kita mempunyai pengharapan yang hidup.
Dibandingkan dengan orang fasik, orang Kristen yang tulus secara nyata lebih layak untuk hidup yang kekal.
Jika Allah akan bertindak tegas terhadap umat-Nya sendiri, betapa jauh lebih tegasnya Dia akan bertindak terhadap mereka yang dengan sengaja menentang kebenaran di dalam diri para saksi-Nya.
Oleh karena itu, orang Kristen tidak perlu takut bahwa Allah tidak akan bertindak adil terhadap para penyiksa mereka.
Yesus memperingatkan kita bahwa di dunia ini kita akan mengalami kesengsaraan. Kita akan dibenci oleh semua orang karena kita adalah umat-Nya.
Penghakiman keras yang dijatuhkan oleh dunia yang tidak percaya kepada para pengikut Kristus bahkan dapat dianggap indah, karena Tuhan menggunakan kejahatan yang kita alami untuk mengasah dan memurnikan kita.
Kata Yunani untuk penghakiman adalah krima dan merujuk pada proses peradilan yang memberikan keputusan atas dosa seseorang.
Kata ini mengidentifikasikan suatu masalah untuk diadili (lih. 1 Korintus 6:7) dan digunakan secara khusus untuk penghakiman ilahi (lih. Roma 2:5; 5:16, 11:33).
Penghakiman ilahi atas orang percaya adalah keputusan yang Allah berikan atas dosa mereka, yang mencakup hajaran dan mengarah pada pembersihan (lih. 5:9-10) rumah Allah, dan ini bukan penghukuman kekal.
Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Roma 8:1.
Petrus mengajukan pertanyaan komparatif, jika [penghakiman] dimulai dari [orang percaya] terlebih dahulu, apa yang akan terjadi pada mereka yang tidak menaati Injil Allah?
Jawabannya jelas: penghakiman diakhiri dengan penghukuman terakhir dari Kristus atas orang-orang fasik di hadapan Tahta Allah.
Meskipun Allah menghajar umat-Nya sendiri sekarang, penghakiman-Nya di masa depan atas orang-orang yang terhilang akan jauh lebih dahsyat.
Jauh lebih baik bagi orang untuk menanggung penderitaan sekarang sebagai orang percaya yang dimurnikan, daripada menanggung hukuman kekal sebagai orang yang tidak percaya diakhir zaman.
Tidak ada komentar