“Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku. Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah.” Mazmur 62: 1-2.
PADA tahun 1763, seorang misionaris bernama Augustus Toplady sedang berjalan pulang ke rumah, namun ia terjebak dalam badai petir yang datang tiba-tiba.
Pada awalnya tampaknya tidak ada tempat persembunyian, tetapi dia segera melihat sebuah batu besar. Dia melihat ada celah dibatu itu. Dia berlari kesana. Dicelah batu dia berdiri.
Dan di sanalah ia berlindung ketika guntur mengaum dan kilat menyambar-nyambar.
Allah tempat perlindungan kita dari bahaya. Dia digambarkan gunung batu. Kota benteng. Apa yang diserukan Daud dalam perikop ini adalah jeritan hatinya.
Karena banyak musuh ingin menghancurkan hidupnya. Salah satunya Absalom anaknya yang memberontak padanya. Daud dalam bahaya. Dia tidak kuatir.
Kepercayaannya kepada Allah begitu kuat. Itu sebabnya dia berkata, “dekat Allah aku tenang..”
Ini adalah ungkapan iman yang besar dalam menghadapi tantangan hidup. Jelaslah bahwa mazmur ini adalah mazmur bagi kita jika kita merasa terancam atau dalam bahaya.
Bait pertama Mazmur 62, (ayat 1-4) memperkenalkan kepada kita tiga agen yang berinteraksi dalam mazmur ini:
Allah, pemazmur, dan musuh-musuh pemazmur.
Musuh-musuhnya berusaha menjatuhkannya, tetapi Daud mempercayai Tuhan, yang adalah “gunung batu”, “keselamatan”, dan “benteng” baginya (ayat 2).
Poin pentingnya adalah bahwa Daud mempercayakan diri kepada Allah saja, hanya kepada Allah.
Poinnya, Pemazmur menjadikan Tuhan sebagai satu-satunya objek kepercayaanya. Itulah sebabnya dia begitu percaya diri. Itu sebabnya dia tidak goyah.
Apakah kita punya musuh yang hendak menjatuhkan kita? Tentu saja banyak. Paling tidak ada 3 musuh yang dapat menjatuhkan kita: Ketakutan, Keraguan dan kekuatiran.
Ketiga musuh ini membuat kita tidak mempercayai Tuhan sebagai sumber keselamatan dan perlingundan dari bahaya. Kita tidak dapat melindungi diri sendiri.
Boleh jadi hari ini Anda sedang dilanda kekuatiran karena penyakit yang tidak kunjung sembuh. Atau Anda tidak cukup uang memenuhi kebutuhan Anda yang banyak..
Ini dapat menjatuhkan kita, bila kita tidak mempercayai Tuhan sebagai sumber kehidupan. Akibatnya kita takut, kuatir dan bimbang. Semua ini merusak pengalaman rohani kita..
Mempercayai Tuhan, membawa damai dihati.
Renungan: Apa yang dikatakan Pemazmur kepada saya? Mengapa dekat kepada Tuhan saya tenang? Dari manakah datangnya keselamatan?
Bila Tuhan adalah benteng kita, bagaimanakah posisi kita?
Aplikasi: Apakah ada kebenaran yang harus saya ketahui dari ayat ini? Apakah ada janji Tuhan yang bisa saya tuntut?
Tidak ada komentar