“Barangsiapa berkata, bahwa ia berada di dalam terang, tetapi ia membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan sampai sekarang.” 1 Yohanes 2:9.
Salah satu kasus kebencian terburuk yang pernah ada sampai tercatat dalam surat wasiat yang ditulis pada tahun 1935 oleh Tuan Donohoe.
Bunyinya, “Kepada kedua putri saya, Frances Marie dan Denise Victoria, karena sikap mereka yang tidak berbakti terhadap seorang ayah yang penyayang, …
Saya meninggalkan masing-masing sejumlah $1,00 dan kutukan seorang ayah. Semoga hidup mereka penuh dengan kesengsaraan, ketidakbahagiaan, dan kesedihan yang mendalam.
Semoga kematian mereka segera terjadi dan bersifat ganas serta menyiksa.” Baris terakhir dari surat wasiat itu begitu kejam, bunyinya, “Semoga kalian masuk neraka dan menderita siksa orang-orang yang dihukum selama-lamanya.”
Kebencian merupakan emosi yang sangat kuat yang sama kuatnya dengan cinta dan melambangkan ketidaksukaan, permusuhan, atau antipati untuk seseorang, sebuah hal, barang, atau fenomena.
Hal ini juga merupakan sebuah keinginan untuk, menghindari, menghancurkan atau menghilangkannya.
Apakah kitab oleh membenci, hingga menginginkan kebinasaan mereka? Yohanes mengatakan, barangsiapa membenci ia berada dalam kegelapan?
Tetapi dia berkata sebelumnya, barang siapa berkata ia berada dalam terang..
Dalam pemikiran Ibrani, “Terang” adalah cita-cita tertinggi. Semua hal baik digambarkan dalam istilah “Terang”, semua hal jahat dalam istilah “kegelapan”
Kebencian dalam konteks tidak menyukai diri seseorang entah karena alasan apa, maka dia hidup dalam kegelapan, sebab kebencian adalah perbuatan jahat.
Kebencian terhadap orang percaya lainnya merupakan tanda pasti bahwa kita tidak lagi bersekutu dengan Allah.
Ini berbicara tentang seseorang yang mengaku berjalan dalam terang bersama Kristus, namun sangat membenci, sangat tidak menyukai atau sangat memusuhi sesama Kristen.
Orang tersebut masih berada dalam kegelapan hingga sekarang.
Masih dalam kegelapan dari kata skotia artinya masih dalam ketidakjelasan rohani atau menghalangi terang Tuhan.
Jika seseorang mengaku hidup dalam terang, namun mereka membenci, atau tidak menyukai orang percaya lainnya, maka mereka masih berada dalam ketidakjelasan rohani.
Mereka terhalang dari terang Tuhan. Tidak mungkin berada dalam terang Tuhan dan saat yang memiliki kebencian terhadap orang percaya lainnya.
Karena itu kita harus mengasihi setiap orang. Kita benci perbuatan jahat mereka, tetapi kita mencintai orangnya dan mengharapkan pertobatannya.
Renungan: Apa yang dikatakan ayat ini kepada saya? Mengapa seseorang masih merada dalam kegelapan, walau dia berkata hidup dalam terang?
Aplikasi: Apa kebenaran dari ayat ini? Mengampuni adalah cara terbaik untuk mengatasi kebencian hati.
Tidak ada komentar