Arti dan Makna 10 Perintah Allah dalam Keluaran 20:2-17

admin
21 Apr 2024 11:01
Renungan 0 37
21 menit membaca

DAFTAR ISI:

——————-

Hukum Pertama: Jangan Ada Allah Lain

“Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.” “Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.” Keluaran 20:2-3

Seorang bernama John Wanamaker membuat prioritas dalam hidupnya. Pada akhir abad ke-19 ia membuka department store di Philadelphia.

Dalam beberapa tahun, perusahaan ini menjadi salah satu bisnis paling sukses di negara ini.

Kemudian pekerjaannya bukan memegang perusahaanya. Dia juga diangkat menjadi Kepala Kantor Pos Amerika Serikat..

Selanjutnya melayani di gereja sebagai pengawas dibagian anak-anak.

Ketika seseorang bertanya kepadanya bagaimana dia dapat memegang semua posisi ini sekaligus, dia menjelaskan, “Pada awal kehidupan saya membaca, ‘

Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu’ [ Mat. 6 :33 ]. Itulah yang telah saya lakukan.”

Di tengah kesibukannya, Wanamaker menjadikan Tuhan sebagai prioritas nomor satu dan hasilnya pun terlihat jelas.

Ketika bangsa Israel memulai kehidupan baru mereka yang penuh kebebasan, Allah memerintahkan mereka untuk “jangan ada Allah lain selain Aku.”

Hukum ini bukan demi kebaikan-Nya, tapi demi kebaikan mereka. Untuk menjalani hidup dengan sukses, kita harus mengetahui apa yang paling penting.

Semua prioritas kita yang lain akan kacau sampai kita mendapatkan prioritas pertama kita dengan benar.

Ketika kita tahu mana yang lebih dulu, maka sisanya akan terjadi.

Tuhan harus selalu menjadi yang pertama dalam hidup kita, dalam jadwal kita sehari-hari, dalam buku cek kita, dalam rencana harta benda kita, dalam pikiran dan tindakan kita.

Dia adalah prioritas pertama.

Jika hidup Anda kacau, ini mungkin menandakan prioritas Anda campur aduk. Jadikan Tuhan sebagai prioritas utama dalam hidup Anda dan Anda mungkin akan terkejut melihat betapa mudahnya segala sesuatu bersatu.

Hanya dengan memulai prioritas Anda dengan benar, Anda dapat berharap untuk mengakhirinya dengan benar.

Hukum pertama, “Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku, ‘ artinya hanya Tuhan pencipta yang boleh kita puji dan sembah karena dia layak. Dia yang utama dan pertama.

Sementara allah lain adalah segala sesuatu yang kita utamakan. Apa pun yang kita utamakan itulah ilah kita. Itu bisa pekerjaan, harta, smarphone, dll..

Perintah ini berfungsi menghindarkan kita dari bahaya perzinahan rohani, yang dapat membuat kita kehilangan kesetiaan kepada TUHAN.

Renungan: Apa yang Tuhan katakan kepada kita? Mengapa tidak boleh ada allah lain dalam hati kita?

Aplikasi: Bagaimana saya dapat mengutamakan Tuhan dalam hidup saya? Apakah yang perlu saya ubah sehubungan dengan hukum?

——————

Hukum Kedua: Jangan Membuat Patung untuk Disembah

“Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.

Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku..” Keluaran 20:4-6

Perintah pertama berbicara tentang kepemilikan. Tidak boleh memiliki Tuhan lain selain Tuhan pecipta langit dan bumi. Perintah kedua berbicara tentang membuat patung.

Perbedaan ini menunjukkan bahwa perintah pertama larangannya lebih luas dari perintah kedua. Karena setiap orang dapat memiliki berhala bila menginginkannya..

Tetapi tidak semua dapat membuatnya. Tidak semua orang memiliki keahlian melebus emas atau mengukir kayu menjadi patung sesembahan..

Pada zaman Musa orang-orang biasa membuat patung binatang atau dewa-dewa mitos yang mereka sembah dan puji.

Pengaruh itu masuk dalam diri orang-orang Israel, Ketika mereka membuat patung anak lembu emas.

Maka hukum kedua ini melarang setiap usaha untuk menggambarkan atau membuat karikatur yang menyerupai apa pun.

Tentu tidak masalah dengan membuat patung atau gambar. Dalam budaya banyak orang, ada seni ukir dan gambar.

Disini yang menjadi masalah adalah motivasi dalam membuat patung, yaitu untuk dijadikan sesembahan.

Jadi disini umat Allah dipanggil untuk menyembah Tuhan pencipta langit dan bumi, untuk berjalan dengan iman dan bukan dengan penglihatan.

Jangan sujud menyembah, artinya kita tidak boleh tunduk pada otoritas berhala itu. Melayani berhala tersebut dan diatur oleh berhala itu.

Banyak hal yang dapat menjadi berhala dalam hidup kita-bukan hanya patung-patung lembu jantan atau ikan.

Kita berisiko menjadikan apa pun sebagai berhala ketika kita memberikannya otoritas dalam hidup kita, atau mengizinkan sesuatu untuk menentukan jadwal harian kita, atau menjadikan sesuatu sebagai prioritas utama dalam hal keuangan.

Allah itu cemburu bila kita menjadikan hal lain lebih utama dari Dia. Mengapa? Karena Tuhan sangat melindungi umat-Nya, dan kemarahan-Nya menyala-nyala terhadap siapa pun atau apa pun yang mencoba untuk menjauhkan penyembahan mereka kepada-Nya.

Selain cemburu, Allah disebut akan membalas kesalahan Bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan ketiga, empat dari orang yang membenci aku. Apa maksudnya?

Ini bukan berarti anak-anak dihukum karena dosa orang tua mereka.

Artinya, dosa penyembahan berhala akan mempengaruhi anak-anak selama beberapa generasi.

Seseorang yang menyembah sesuatu selain Allah yang esa dan benar akan mewariskan penyembahan berhala tersebut kepada anak-anaknya..

Maka penghakiman Allah juga akan berlangsung selama beberapa generasi.

Dampak dari generasi yang tidak taat adalah menanamkan kejahatan begitu dalam sehingga butuh beberapa generasi untuk membalikkan keadaan.

Poinnya, orang tua yang tidak setia, akan mewariskan ketidaksetiaan ini kepada anak-anaknnya, begitu seterusnya.

Jadi, pentingnya orang tua memberikan teladan hidup yang benar dalam penyembahan kepada Allah Pencipta Langit dan Bumi, dan mewariskan kepada anak-anaknya.

Renungan: Apa yang Allah katakan kepada kita? Mengapa kita tidak boleh membuat apa pun untuk disembah?

Apa akibat bila kita memberikan otoritas yang mengatur hidup kita kepada berhala-berhala?

Aplikasi: Apa kebenaran yang saya perlu ketahui dari ayat ini? Apakah ada kebiasaan yang tidak benar yang perlu saya ubah dalam penyembahan kepada Allah?

————————-

Hukum Ketiga: Jangan Menyebut Nama Tuhan Sembarangan

“Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.” Keluaran 20:7

Perintah ketiga jangan menyebut nama TUHAN dengan sembarangan ditanggapi dengan sangat serius oleh Israel..

Akibatnya, para ahli Taurat bahkan tidak akan menulis nama Yahweh (Yehuwa) sampai mereka mandi dan berganti pakaian terlebih dahulu.

Kemudian setelah mereka menulisnya, mereka akan mandi lagi dan berganti pakaian lagi.

Namun bukan sikap seperti itu yang dimaksud dalam perintah ketiga ini.

Kita diizinkan untuk mengetahui nama-Nya, bahkan menyebut Namanya, tetapi yang dilarang adalah menyalahgunakan nama tersebut.

Menyalahgunakan nama TUHAN mencakup segala sesuatu yang akan mencemarkan nama baik-Nya, seperti membuat klaim atau janji palsu.

Jadi poinnya, perintah ini melarang penggunaan atau melibatkan nama Tuhan secara sembrono atau tidak tulus, atau untuk tujuan yang tidak berguna atau sia-sia.

Misalnya Ketika menggunakan nama Tuhan sebagai kata-kata kotor, karena ini tidak mengungkapkan pujian, penyembahan, atau iman.

Contoh lainnya, menggunakan nama TUHAN Ketika seseorang bersumpah untuk memberi kesan kata-katanya benar.

Perintah ini juga berkaitan dengan ingkar janji ketika nama Tuhan digunakan untuk mendukung perkataan seseorang.

Menyalahgunakan nama TUHAN Ketika kita mengklaim dapat pesan atau bisikan dari Tuhan dengan mengatakan, “Tuhan menggerakkan saya untuk memberi tahu Anda…”

Padahal itu hanya klaim untuk supaya orang mau mendengar kata-kata khusus kita..

Kita tidak boleh menganggap kata-kata itu berasal dari Tuhan kecuali kata-kata tersebut ditemukan dalam Kitab Suci.

Jika tidak, kita mungkin menaruh kata-kata palsu ke dalam mulut-Nya dan secara tidak sengaja menjadikan Dia pembohong.

Mari kita berhati-hati untuk tidak menggunakan nama suci Tuhan kita yang agung dan perkasa menjadi sekadar ungkapan kurang ajar di bibir kita atau dalam pesan teks.

Jadi, ada tiga cara yang sering menyebabkan perintah ini dilanggar.

(1) Kata-kata kotor: Menyebutkan nama Tuhan dalam hujatan dan makian.

(2) Kesembronoan: Menyebut nama Tuhan dengan cara yang dangkal dan bodoh.

(3) Kemunafikan: Mengaku-ngaku nama Tuhan tetapi bertindak dengan cara yang mempermalukan Dia.

Renungan: Apa yang dikatakan ayat ini kepada saya? Mengapa tidak boleh menyalahgunakan nama TUHAN?

Aplikasi: Apa kebenaran yang saya temukan dalam ayat ini? Apakah ada yang perlu saya ubah sehubungan dengan ayat ini?

———————-

Hukum Keempat: Ingat dan Kuduskan Hari Sabat

“Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat: enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu..” Keluaran 20:8-11

BAGAIMANA Anda ingin menjadi lebih produktif di tempat kerja, memiliki kehidupan keluarga yang lebih memuaskan dan kesempatan 50% lebih baik, anak-anak Anda akan menolak obatobatan terlarang?

(Gereja dan sinagog menduduki peringkat teratas dalam daftar 24 organisasi yang dianggap meningkatkan kehidupan perkotaan) namun mereka membantu diri mereka sendiri untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.

Kehidupan yang lebih baik ini termasuk pengurang stres terbaik yang diketahui manusia – mengambil satu hari libur, dari tekanan hidup dan bekerja dalam masyarakat yang serba cepat.

Sekali lagi, Tuhan tahu apa yang dibutuhkan orang untuk berfungsi secara optimal dan Dia menyediakannya ketika Dia menciptakan dunia. *Artikel Pers Terkait, The Press Enterprise, (Riverside, California.) April 21,1990

Apa yang Allah lakukan pada akhir dari enam hari penciptaan? Kejadian 2:3 Allah menciptakan istirahat! Dia dengan sengaja menetapkan hari ketujuh untuk beristirahat.

Prinsip bekerja enam hari dan beristirahat satu hari, sangat penting sehingga Dia menjadikannya bagian dari Sepuluh Perintah Allah.

Pada hari ketujuh ada 3 unsur yang Tuhan buat, yang mana tidak ada pada hari lainnya, yaitu: Allah berhenti, menguduskan dan memberkati hari itu.

Maka hari ketujuh menjadi hari yang istimewa dan hari yang dikhususkan untuk beristirahat dan beribadah kepada Tuhan. Merayakan hari penciptaan Tuhan akan dunia ini.

“Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.” Kejadian 2:2-3.

Mengapa penting untuk mengikuti prinsip kerja/istirahat Tuhan? Keluaran 20:11

Ketika Anda mengikuti rencana kerja dan istirahat Allah, Anda mengikuti teladan-Nya sendiri pada saat penciptaan dan Anda juga membuktikan bahwa Anda percaya bahwa Dia adalah pencipta dunia.

Dalam perjanjian baru Yesus juga berhari sabat, “Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab.” Lukas 4:16.

Kapan hari Sabat dimulai dan diakhiri? Imamat 23:32, bagian terakhir; Markus 1:32

Sabat hari ketujuh dimulai pada saat matahari terbenam, Jumat dan berakhir pada saat matahari terbenam, Sabtu.

Agar hari Sabat menjadi waktu yang dikhususkan sepenuhnya untuk bersekutu dengan Tuhan, maka Alkitab mengajarkan bahwa semua pekerjaan dan rencana duniawi harus dikesampingkan.

Untuk memastikan kita siap memasuki sabat, Tuhan membuat hari persiapan untuk hari Sabat, yaitu hari jumat, baca Keluaran 16:23-30; Markus 15:42.

Dari penciptaan dunia hingga penciptaan kembali, dari Dunia Baru, Sabat berlaku sebagai pengingat

akan tiga hal:

a. Tubuh, pikiran, dan emosi kita membutuhkan istirahat yang teratur.

b. Tuhan kita adalah Sang Pencipta dan kita mengekspresikan kepercayaan kita kepada-Nya sebagai Pencipta dengan beristirahat pada hari yang ditentukan-Nya.

c. Tuhan kita adalah Juruselamat dari dosa. Kita tidak dapat kesurga dengan usaha kita. Kita harus “bersandar” kepada-Nya untuk keselamatan kita.

Jadi kita beristirahat pada hari Sabat-Nya sebagai ungkapan kepercayaan kita kepada-Nya sebagai Juruselamat kita.

Renungan: Apa yang dikatakan ayat ini kepada saya? Hari apa yang harus kita ingat untuk dikuduskan? Mengapa kita beristirahat pada hari ketujuh?

Aplikasi: apa kebenaran yang dapat saya temukan dalam ayat ini? Apa ada sesuatu yang harus saya lakukan sehubungan dengan pemeliharaan sabat..

————————-

Hukum Kelima: Hormatilah Ayahmu dan Ibumu

“Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.” Keluaran 20:12

Pada ulang tahunnya yang ke 80, seorang wanita memutuskan untuk menyiapkan surat wasiat terakhirnya.

Kemudian dia menemui pendetanya untuk mengajukan dua permintaan terakhir. Pertama, dia ingin dikremasi kalau meninggal.

“Apa permintaanmu yang kedua?” tanya pendeta itu.

“Aku ingin abu ku disebarkan di Bloomingdale’s.”

“Mengapa Bloomingdale?”

“Supaya putriku akan mengunjungiku dua kali seminggu.” Jawabnya. Memang putri satu-satunya, jarang mengunjungi dia selama ini..

Apakah seperti itu menghormati orang tua?

Di Jepang, sebuah perusahaan menawarkan aktor untuk berperan sebagai anggota keluarga. Para aktor akan mengunjungi orang tua lanjut usia sebagai pengganti anggota keluarga sebenarnya.

Di Oakland, California, seorang pria berusia 62 tahun yang tidak bisa berjalan atau berbicara ditemukan ditinggalkan dalam penerbangan dari El Paso, Texas.

Sebuah catatan ditempelkan di pakaiannya yang menyatakan bahwa dia membutuhkan perhatian medis.

Pengabaian terhadap orang tua seperti itu secara langsung bertentangan dengan perintah Tuhan.

Ia menasihati kita untuk menunjukkan rasa hormat dan kepedulian terhadap orang tua kita dan bahkan Tuhan memberikan janji umur panjang bagi mereka yang bersedia menaatinya.

Kita sering membuat banyak komitmen dala hidup. kita sangat komit dengan pekerjaan kita, sekolah, gereja, dirumah dlll..

Kita lupa bahwa orang tua kita kini mungkin memerlukan perhatian dan komitmen kita kita juga.

Periksa apakah mereka mempunyai kebutuhan yang belum terpenuhi; jika mereka tinggal dekat, undanglah mereka untuk bergabung dengan Anda dalam aktivitas keluarga Anda.

Yang terpenting, tunjukkan cinta dan rasa hormat Anda kepada mereka hanya dengan meluangkan waktu bersama mereka dan mendengarkan mereka.

Jika Anda tidak dapat melakukannya, angkat telepon dan sering-seringlah menelepon mereka. Biarkan mereka berbicara selama mereka mau.

Hari-hari mereka mungkin tidak akan lama lagi, tetapi Tuhan berjanji bahwa hari-harimu akan panjang di bumi jika kamu menghormati ayah dan ibumu.

Jangan biarkan harta ini melewati hidup Anda tanpa dinikmati.

Hormatilah orang tuamu, maka Tuhan akan menghormatimu.

Renungan: Apa yang dikatakan Tuhan kepada saya? Apa alasan menghormati orang tua? Apa yang Tuhan janjikan bagi mereka yang menghormati orang tuanya?

Aplikasi: apa kebenaran yang saya temukan dari ayat ini? Lakukan cara penhormatan kepada orang tua saat mereka masih hidup.

————————-

Hukum Keenam: Jangan Membunuh

“Jangan membunuh.” Keluaran 20:13

Setiap 22 detik seseorang di Amerika Serikat dipukuli, ditusuk, ditembak, dirampok, diperkosa atau dibunuh. Rata-rata warga negara Amerika memiliki peluang 1 dari 153 untuk dibunuh.

Pembunuhan yang disengaja–pembunuhan dan bunuh diri–menempati peringkat keempat penyebab kematian di AS, setelah penyakit jantung, kanker, dan kecelakaan.

Jelas sekali, rendahnya penghargaan terhadap kehidupan manusia sangat mengerikan dan mencerminkan betapa jauhnya Amerika telah menyimpang dari prinsip-prinsip Sepuluh Perintah Allah.

Namun Yesus memperluas perintah “Jangan membunuh” lebih jauh lagi.

Katanya, “Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum.

Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.” ( Mat. 5:21-22 ).

Meskipun kita tidak membunuh seseorang secara fisik, kita dapat dengan mudah menjadi pembunuh di dalam hati.

Seorang bernama Clarence Darrow, pengacara kriminal terkenal, yang berkata, “Setiap orang berpotensi menjadi pembunuh. Saya tidak membunuh siapa pun, namun saya sering mendapat kepuasan dari berita kematian.”

Ketika kita mempunyai kebencian di dalam hati terhadap seseorang atau kita memupuk sikap marah terhadap orang yang telah menyakiti hati kita, maka kita termasuk dalam kategori Yesus sebagai pembunuh.

Itu mungkin mengejutkan, tapi itu benar. Jika kita termasuk dalam kategori ini, mohonlah agar Tuhan mengampuni kita dan mengganti amarah dan kepahitan kita dengan cinta tanpa syarat kepada orang yang sebelumnya kita benci.

Kunjungi orang itu dan carilah rekonsiliasi. Mohon maaf karena sikap kita yang tidak pantas. Hubungi dia dan cobalah menjadikan dia sebagai teman kita.

Ini satu-satunya cara untuk menghilangkan sikap membunuh dari hati kita. Karena sikap kita sama pentingnya dengan tindakan kita, jangan terlalu cepat mengabaikan apa yang Tuhan Yesus katakan.

Periksalah sikap hari ini dan lihat apakah ada pembunuhan di hati kita, meskipun itu tidak ada di kepala kita.

Renungan: Apa yang dikatakan ayat ini kepada saya? Mengapa Tuhan melarang membunuh? Bagaiamana cara kita menjaga kehidupan orang lain?

Aplikasi: Apa kebenaran yang ditemukan dari ayat ini? Perlahan hilangkan perasaan marah, benci dan keinginan mencelakai orang lain dari pikiran..

——————

Hukum Ketujuh: Jangan Berzinah

“Jangan berzinah.” Keluaran 20:14

Sebuah penerbit surat kabar menawarkan hadiah bagi siapa pun yang bisa memberikan jawaban terbaik atas pertanyaan,

“Mengapa surat kabar seperti wanita yang baik?” Jawaban terbaik dan menjadi pemenangnya adalah, “Karena setiap orang harus mempunyai miliknya sendiri dan tidak memandang punya tetangganya!”

Jawaban pemenang kontes tentu saja mengandung kebenaran penting.

Ketika bangsa Israel pindah ke negeri kafir yang menyembah dewa dan dewi kesuburan, Allah tahu bahwa mereka akan menghadapi godaan besar untuk melakukan perbuatan seksual yang amoral.

Oleh karena itu Dia dengan tegas memerintahkan mereka, “Jangan berzina.”

Perintah yang sama diulangi di Perjanjian Baru. Penulis kitab Ibrani berkata, “Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.” ( Ibr. 13:4 ).

Rasul Paulus menempatkan perzinahan pada tingkat yang sama dengan penyembahan berhala, sihir, pembunuhan, dan mabuk-mabukan, di antara dosa-dosa daging lainnya ( Gal. 5:19-21 ).

Kita juga harus ingat bahwa Yesus memperluas arti perzinahan di luar tindakan fisik dengan memasukkan nafsu di dalam hati kita ( Mat. 5:27-28 ).

Faktanya, hampir semua perzinahan dimulai dari hati.

Pada zaman kita sekarang, ketika perzinahan dan segala bentuk percabulan lainnya dianggap sebagai hal yang lumrah, kita perlu berhati-hati.

Setan akan menggunakan segalanya termasuk orang yang berpakaian minim di pantai, di media sosial, majalah porno, konten-konten porno di internet, dapat membuat kita tersandung.

Jika Anda bergumul dengan godaan seksual, mulailah menghafalkan Firman Tuhan, terutama ayat-ayat yang berbicara tentang kesucian (seperti Mat. 5:8 dan 1 Tim. 5:22 ).

Jika masalahnya dimulai dari hati, ingat Firman Tuhan agar kita dapat menghentikan godaan dari awal ( Mzm. 119:11 ).

Ketika perzinahan terjadi, segala sesuatu yang berharga akan hilang. Woodrow Kroll

Maka hukum ke 7, memagari kita untuk tidak keluar pagar dan terlindung dari marabahaya dosa perzinahan.

Renungan: Apa yang Tuhan katakan kepada saya? Mengapa Tuhan melarang perzinahan? Bagaimana cara mengamankan diri dari dosa perzinahan?

Aplikasi: Apa kebenaran yang saya temukan dari ayat ini? lakukan sesuatu untuk menjauhkan diri dari dosa ini.

——————

Hukum Kedelapan: Jangan Mencuri

“Jangan mencuri.” Keluaran 20:15

Bukti menunjukkan bahwa orang kaya mencuri lebih banyak dibandingkan orang miskin. Ini dikutip dalam penelitian American Journal of Psychology , menyatakan bahwa orang dengan pendapatan $70.000 mengutil 30% lebih banyak dibandingkan mereka yang berpenghasilan $20.000 setahun.

Seorang pengacara federal membuktikan hal itu ketika dia tertangkap sedang menggesek kosmetik senilai $257,99 dari sebuah toko di Virginia.

Baru-baru ini, Sersan. Eva Pena dari departemen kepolisian New York diskors dari pekerjaannya setelah dia diduga kedapatan mencuri pakaian senilai $359 dari toko Macy.

Penurian ini dilakukan bukan karena kemiskinan. Pena, yang gajinya lebih dari $100.000 per tahun, pergi ke pengadilan dengan mobil Mercedes putih untuk mengajukan pengakuan tidak bersalah.

Sebuah teori menyatakan bahwa masyarakat berpenghasilan rendah cenderung tidak berbuat curang dan mencuri karena mereka lebih tertarik pada komunitasnya dan takut dipermalukan di depan umum.

Sebaliknya, orang kaya menyimpan perasaan berhak dan mementingkan diri sendiri, sehingga melemahkan karakter moral mereka.

Itu sebabnya, kebanyakan koruptor adalah orang-orang kaya, yang hartanya sudah berlimpah. Bukan karena mereka kekurangan uang, tetapi karena keinginan yang tidak pernah terpuaskan..

Mencuri artinya membawa pergi, mengambil milik orang lain dan umumnya berarti mengambil sesuatu milik orang lain secara sembunyi-sembunyi, tanpa persetujuan.

Perintah jangan mencuri bertujuan untuk melindungi harta benda masing-masing orang Israel. perintah ini “menggarisbawahi pentingnya batasan, tanggung jawab..

Perintah ini berkaitan dengan hukum 10 jangan mengingini. Di PL ada seorang bernama Akhan yang mencuri. Tuhan telah memerintahkan untuk tidak mengambil apa pun yang dilarang.

Tetapi Akhan tidak menaati perintah ini. Maka Akhan menjawab Yosua dan berkata,

“..aku melihat di antara barang-barang jarahan itu jubah yang indah, buatan Sinear, dan dua ratus syikal perak dan sebatang emas yang lima puluh syikal beratnya; aku mengingininya, maka kuambil..” Akhan mati dihukum.

Perolehan barang atau aset orang lain secara tidak jujur mengganggu hak kepemilikan atas properti pribadi, yang merupakan prinsip penting bagi stabilitas masyarakat.

Tuhan yang memberikan perintah ini adalah Pencipta dan Penyedia keperluan kita. Tidak mencuri berarti menyadari bahwa pada akhirnya segala sesuatu adalah milik-Nya, maka, kita tidak berhak mengambil apa pun yang telah Dia berikan Tuhan kepada orang lain.

Perintah ini mengakui hak untuk memiliki properti pribadi. Perintah ini melarang segala bentuk pencurian, perampokan, pemerasan, penggelapan, dan menerima suap.

Melarang kecurangan dalam pajak penghasilan, serta penipuan asuransi kesehatan. Kita juga melanggar perintah ini jika kita mencuri kekayaan intelektual melalui plagiarisme atau pelanggaran hak cipta.

Mencuri perlengkapan atau peralatan kantor, atau mencuri waktu dari atasan adalah tindakan yang salah.

Adalah dosa jika kita mempunyai hutang yang kita tahu kita tidak mampu membayarnya kembali.

Meskipun kadang-kadang kebangkrutan tidak dapat dihindari, orang Kristen harus melakukan yang terbaik untuk membayar hutangnya kepada kreditor.

Jadi, perintah jangan mencuri memiliki cakupan yang sangat luas..

Naehat Paulus adalah..

“Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan.” Efesus 4:28.

Renungan: Apa yang Tuhan katakana kepada saya? Mengapa Tuhan melarang pencurian dalam segala bentuknya?

Aplikasi: Apa kebenaran yang saya temukan dalam perintah ini? praktekkan kejujuran disetiap bidang yang kita lakukan.

————————-

Hukum Kesembilan: Jangan Bersaksi Dusta

“Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.” Keluaran 20:16

Seorang pendeta, pada saat ibada pagi, berkata kepada jemaatnya, “Minggu depan saya akan berkhotbah tentang dosa berbohong…”

Maka sebagai persiapan untuk kotbah tersebut,, saya meminta kita semua membaca dirumah Markus 17…”

Lalu minggu berikutnya, saat pendeta berdiri untuk berkhotbah, dia bertanya kepada jemaatnya, “Berapa banyak di antara saudara yang telah membaca Markus 17 dalam minggu ini?”

Hampir semua tangan terangkat. Pendeta tersenyum dan berkata, “Bagus sekali, tapi kitab Markus hanya sampai pasal 16, tidak ada pasal 17, sekarang saya akan meneruskan kotbah saya tentang dosa berbohong..”

Majalah Time melaporkan banyak ketidak jujuran tentang produk yang diiklankan oleh para artis.

Dalam iklan itu, sang arti mengatakan tentang bagusnya produk tersebut, tetapi ternyata mereka sendiri tidak menggunakan produk yang mereka iklankan..

Ketidakjujuran ini, menurut Time, adalah gejala penipuan yang sedang menjalar ke masyarakat kita.

Berdusta dari kata sheqer = berbuat curang. Artinya bohong, sia-sia, tanpa sebab dan secara umum menggambarkan perkataan atau kegiatan yang “palsu”, dalam arti tidak berdasar pada fakta atau kenyataan.

Mengucapkan saksi dusta dalam Keluaran 20:16, mengandung tuduhan palsu, tuduhan yang tidak berdasar, tidak berdasarkan fakta.

Ketika seorang saksi memberikan kesaksian yang tidak benar, maka keadilan tidak mungkin terjadi. Suatu masyarakat tidak dapat berfungsi tanpa keadilan yang adil.

Kata Ibrani shāqer juga mengandung arti ‘memberikan janji kosong’. Berbicara yang tidak benar tentang sesamanya, yang merugikan karakter dan reputasinya.

Hal-hal seperti gosip, fitnah, dan sanjungan yang tidak beralasan juga termasuk dalam hukum ini.

Mengucapkan saksi dusta, berarti berbohong tentang orang lain, terutama demi keuntungan pribadi.

Kata sesama salam perintah ini bisa rekan, saudara, , sahabat, suami, kekasih, tetangga atau siapa saja.

Dengan kata lain, bangsa Israel diperintahkan untuk jujur dalam segala hal, terutama ketika berbicara tentang orang lain.

Alasan Allah melarang berbohong dan bersaksi palsu terhadap sesama ada tiga alasan.

Pertama, umat Tuhan harus mencerminkan karakter Tuhan. Tuhan adalah Tuhan yang benar yang tidak dan tidak bisa berbohong. (Baca Bilangan 23:19).

Kedua, memberikan kesaksian palsu terhadap orang lain dapat merugikan orang yang menjadi korban kebohongan tersebut, dan ia menderita karenanya, baik dalam kredibilitas dan reputasinya, serta dalam perdagangan dan bisnisnya.

Ketiga, kesaksian palsu dapat merusak masyarakat, terutama untuk sistem peradilan. Sebab tanpa ssaksi yang kredibel, pengadilan tidak berfungsi.

Masyarakat akan menghadapi risiko rusaknya hukum dan ketertiban. Ketika ini terjadi, kekacauan pun terjadi dan orang-orang yang tidak bersalah menderita.

Firman Tuhan mendesak kita untuk mengatakan kebenaran. Kita harus menjadi orang yang mengatakan kebenaran seperti Yesus, yang tentangnya Kitab Suci berkata, “Tidak ada tipu daya di mulut-Nya” ( 1Petrus 2:22 ).

Renungan: Apa yang Tuhan katakan kepada saya dalam perintah ini? Mengapa Tuhan melarang kita berdusta? Apa berkat dari berkata jujur?

Aplikasi: Apa kebenaran yang saya temukan dari ayat ini? Praktekkan untuk berkata ya diatas ya dan tidak diatas tidak..

————————

Hukum Kesepuluh: Jangan Mengingini

“Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apa pun yang dipunyai sesamamu.” Keluaran 20:17

“Di Afrika Utara, penduduk asli mempunyai cara yang sangat mudah untuk menangkap monyet.

Caranya, mereka menaruh sebuah labu yang lubangnya cukup besar sehingga seekor monyet dapat memasukkan tangannya ke dalamnya..

Didalam labu itu diisi dengan kacang-kacangan dan diikatkan erat pada dahan pohon saat matahari terbenam.

Pada malam hari monyet akan mencium bau makanan. . . dan akan memasukkan tangannya ke dalam labu itu dan memegang kcang dengan tangan mengepal..

Namun lubangnya terlalu kecil bagi monyet untuk menarik kembali kepalan tangannya, dan dia tidak cukup berakal untuk melepaskan kacangnya agar dia dapat melarikan diri.

Demikianlah dia menarik dan menarik tanpa hasil, dan ketika pagi tiba dia dengan cepat dan mudah dapat ditangkap.

Hal ini serupa dengan keinginan untuk mendapatkan lebih banyak, yang membunuh banyak orang-orang saat ini.

Perintah kesembilan ini berhubungan dengan bagian dalam, hati manusia, tempat asal mula keinginan dihasilkan yang dapat mengarah pada tindakan eksternal atau tidak.

Sementara Sembilan perintah sebelumnya berkaitan dengan bagian luar atau tindakan..

Perintah ini menjawab keinginan rakus terhadap sesuatu milik orang lain, keinginan jahat yang dapat menyebabkan seseorang mengambil atau berusaha mengambilnya.

Walaupun perintah-perintah sebelumnya berfokus pada tindakan, akar dari tindakan-tindakan itu selalu terletak pada hati manusia.

Jadi, Mengingini berkaitan dengan kurangnya rasa puas terhadap apa yang telah Tuhan berikan kepada kita.

Mengingini dari kata chamad, artinya menyenangi sesuatu. Dalam arti negatif, ini berbicara tentang hasrat yang berlebihan, tidak terkendali, egois terhadap sesuatu..

Chamad berfokus bukan pada tindakan eksternal namun pada aktivitas mental internal di balik tindakan tersebut..

Mengingini adalah keinginan untuk memiliki dan memiliki apa yang dimiliki orang lain. Ini menunjukkan ketidakpuasan terhadap apa yang kita miliki, dan kecemburuan terhadap mereka yang memiliki sesuatu yang lebih baik.

Dosa Hawa bukan sekadar keinginannya akan sepotong buah; keinginan akan pengetahuan itulah yang dikatakan Setan kepadanya yang akan menjadikannya seperti Tuhan ( Kej. 3:5 ).

Ketamakan Hawa menyebabkan dia melanggar perintah pertama dan kesepuluh yang kemudian diberikan Tuhan kepada Musa.

Renungan: Apa yang Tuhan katakan kepada saya? Mengapa Tuhan melarang mengingini milik orang lain? Apa rahasia untuk terhindar dari mengingini milik orang lain..

Aplikasi: Apa kebenaran yang saya temukan dari ayat ini? Praktekan perasaan puas akan apa yang Tuhan berikan menjadi milik kita..

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *