“Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya.” Wahyu 22:12
SELAMA kampanye presiden tahun 1960, John F. Kennedy sering menutup pidatonya dengan kisah tentang Kolonel Davenport, Ketua Dewan Perwakilan Connecticut:
Kisahnya, pada tanggal 19 Mei 1780, langit Hartford menjadi sangat gelap, dan beberapa perwakilan melirik ke luar. jendela, khawatir kiamat sudah dekat.
Banyak orang mendesak untuk menunda pertemuan. Namun Davenport berusaha menenangkan mereka.
Davenport bangkit dan berkata, “Hari kiamat sudah dekat atau belum. Jika tidak, maka tidak ada alasan untuk menundanya.
Jika iya, aku memilih untuk kedapatan melakukan tugasku. Oleh karena itu, saya berharap agar lilin dibawakan.”
Daripada takut akan apa yang akan terjadi, kita harus setia sampai Kristus datang kembali. Daripada takut pada kegelapan, kita harus menjadi terang saat kita berjaga dan menunggu.
Yesus pasti datang. itulah janji-Nya. Tuhan tidak ingkar dengan janji-Nya. Yesus datang kapan saja. persoalannya, apakah kita bersedia atau tidak?
Yesus tidak akan menunda dan tidak akan menunggu sampai kita bersedia. Kedatangan-Nya seperti pencuri, tidak tahu kapan waktunya.
Karena itu kita harus seperti Davenport, setia melakukan tugas kita dan menjadi terang sementara kita menantikan kedatangan-Nya.
Yesus mengatakan bahwa Dia akan membawa upah-Nya untuk diberikan kepada setiap orang menurut perbuatanya.
Jadi kedatangan Yesus kedua kali pemberian upah. Hidup kekal kepada mereka yang setia dan kebinasaan kekal kepada mereka yang tidak bertobat.
Maka selama waktu penantian ini kita masih mempunyai kesempatan untuk bertobat. 2 Petrus 3:11-15, mengatakan,
“Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup
yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya. Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran.
Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia. Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat..”
Renungan: Apa yang dikatakan ayat ini kepada saya? Seberapa pastinya kedatangan Yesus? Apakah yang akan Yesus bawa pada kedatangan-Nya kedua kali?
Aplikasi: Apa kebenaran yang saya temukan dalam Ayat ini? Selama dalam penantian mari kita bertobat, memperbaiki karakter kita: hidup suci dan tak bernoda.
Tidak ada komentar