
Jawaban Yesus tentang hidup selibat berawal dari tanya jawab tentang perceraian. Kemudian murid-murid merasa bahwa pernikahan itu sulit..
“Jika demikian halnya hubungan antara suami dan isteri, lebih baik jangan kawin.”
Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: “Tidak semua orang dapat mengerti perkataan itu, hanya mereka yang dikaruniai saja.
Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga. Siapa yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti.” Matius 19:10-12
Yesus mengingatkan mereka bahwa tidak semua orang dapat menerima atau mengerti pernyataan ini, tetapi hanya mereka yang telah diberi pernyataan tersebut.
Hidup melajang punya masalah dan godaannya sendiri, dan tidak semua orang mampu menjalani kehidupan lajang yang saleh.
Kata mengerti dalam terjemahan lain adalah menerima, berasal dari kata chōreō, yang ide dasar untuk memberikan ruang atau spasi bagi sesuatu.
Secara kiasan artinya merangkul secara utuh suatu gagasan atau prinsip dengan hati dan pikiran sehingga terwujud menjadi bagian dari sifat alami seseorang.
Artinya, kelajangan atau hidup sendiri tidak bisa diterima dengan sepenuh hati hanya dengan kemauan atau ketulusan manusia.
Hidup melajang atau membujang adalah semacam karunia rohani (1 Kor. 7:7), dan hanya mereka yang telah diberi, yang secara rohani dapat bertahan hidup melajang dan menemukan kebahagiaan serta efektif dalam pelayanan Tuhan.
Banyak orang Kristen yang hidup melajang menanggung rasa frustrasi, godaan, dan kesepian, mereka dengan sengaja menghindari pernikahan.
Di dunia yang sibuk sekarang ini, banyak orang-orang muda yang dengan sengaja menghindari pernikahan dengan berbagai alasan.
Sebagian beralasan sibuk dan tidak ada waktu. Sebagian karena merasa pernikahan sebagai penjara relasional. Sebagian lagi beralasan takut pernikahan gagal, dll..
Selain itu ada yang merasa pernikahan sebagai gangguan terhadap dunia mereka. Dengan adanya pasangan itu membatasi ambisi dan kesenangan pribadi mereka.
Yang lain mungkin mencari pasangan yang sempurna, yang mereka pikir dapat memenuhi setiap detail visi mereka tentang suami atau istri yang sempurna.
Sebagian lagi tidak menikah karena alasan keyakinan..
Mereka memiliki keyakinan keliru bahwa hidup melajang atau selibat ada manfaat rohaninya dan cara hidup ini adalah cara untuk mendapatkan perkenanan Tuhan melalui pengorbanan diri.
Namun kehidupan melajang yang didasarkan pada alasan-alasan seperti itu akan membawa seseorang pada kehidupan yang penuh kekecewaan dan rasa tidak puas.
Baca Juga: 3 Keuntungan dan Kerugian Hidup Melajang
Yesus kemudian menyebutkan hanya tiga kategori di mana kehidupan melajang dapat berhasil.
Pertama adalah orang kasim yang dilahirkan seperti itu dari rahim ibu mereka. Dalam bahasa aslinya itu disebutkan, yaitu eunouchos. Dalam bahasa inggris eunuch.
Eunuch artinya orang kasim. Orang kasim adalah laki-laki yang telah dikebiri, sehingga mereka kehilangan kesuburannnya, karena buah zakarnya telah dibuang, (Sengaja atau karena kecelakaan).
Tetapi orang kasim yang disebutkan Yesus adalah mereka yang lahir dengan bawaan seperti itu. Ada masalah atau cacat bawaan dibagian kelamin mereka..
Sehingga kapasitas seksual mereka tidak dapat berkembang atau mereka tidak dapat melakukan hubungan seksual.
Sementara dalam pernikahan, seks itu memiliki tiga fungsi, yaitu untuk menghasilkan keturunan, untuk keintiman dan kesenangan.
Seks adalah karunia Tuhan bagi manusia dan dinikmati dalam pernikahan. Orang-orang yang terlahir dengan cacat bawaan seperti kasim tidak dapat memenuhi ketiga fungsi itu..
Nah, orang seperti ini sulit menikah dan melajang adalah yang terbaik.
Kedua adalah kasim yang dijadikan kasim oleh orang lain. Seperti jaman kuno dulu, penjaga harem laki-laki dikebiri.
Mereka para hamba atau budak biasanya dikebiri untuk menjadikan mereka pelayan yang aman di istana kerajaan.
Dalam beberapa agama kuno, pengebirian dianggap sebagai cara untuk menyenangkan dan melayani dewa kafir mereka..
Dan orang tua terkadang bahkan menyuruh bayi laki-laki mereka dikebiri untuk tujuan tersebut.
Jelas, laki-laki yang telah dikebiri tidak memiliki hasrat normal terhadap seorang wanita. Dan lebih baik hidup melajang.
Ketiga adalah mereka sengaja tidak menikah karena keinginan sendiri demi kerajaan Sorga. Berbeda dengan dua kasim sebelumnya. Kalau ini dia memilih jadi kasim, tetapi bukan karena fisik yang catat.
Yesus sedang berbicara tentang hidup selibat sukarela dari mereka yang diberi karunia oleh Allah (ayat 11).
Dalam hal ini, selibat memang bisa demi kerajaan Allah dan itu berkenaan kepada Tuhan, dan Tuhan dapat gunakan dia untuk tujuan Tuhan.
Misalnya Paulus, dia memiliki karunia selibat. Dia menasehati orang yang memiliki karunia itu untuk puas dengan karunia itu dan menggunakannya untuk kemuliaan Allah. (1 Kor. 7:32-34).
Jadi, perkataan Yesus, “Sapa yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti..”
Di dalam pengertian yang paling sempit dan spesifik, Yesus katakan bahwa mereka yang karena anugerah Tuhan mampu menerima kehidupan membujang harus menerimanya sebagai kehendak Tuhan bagi mereka.
Karena itu hidup melajang akan berhasil dengan tiga kategori diatas. Bila Anda bukan orang kasim dan tidak punya karunia selibat, maka menikahlah.
Tidak ada komentar