
Pendahuluan Kitab Ayub
Kita Ayub masuk dalam kategori kitab hikmat bersama dengan Mazmur, Amsal, Pengkotbah, Kidung Agung.
Kitab yang berisi cerita tentang Ayub. Tapi ini bukan tentang Ayub. Namun tentang Tuhan. bukan tentang penderitaan Ayub, tapi tentang Allah yang kebijakannya sedang diuji.
Kitab ini berisi banyak tentang alasan-alasan kebenaran dari pada alasan penderitaan.
Pertanyaan utama dalam kitab Ayub adalah bagaimana Allah menjalankan dunia ini?
Respon Ayub terhadap penderitaannya menjadi penting karena akan menjadi pertimbangan untuk melihat bagaimana Tuhan menjalankan dunia ini.
Tentang siapa penulis kitab Ayub, kita tidak tahu pasti. Demikian juga tahun penulisannya. Tetapi kemungkinan besar penulis kitab Ayub orang Israel.
Talmud Babilonia Yahudi menghubungkan kitab ini dengan Musa. Mengatakan, “Musa menulis kitabnya sendiri, dan bagian-bagian tentang Bileam dan Ayub” (Baba Bathra, 14b, 15a)
Tetapi pandangan ini ditolak oleh Sebagian besar sarjana modern dan tua. Mereka menyarankan Elihu, Salomo, dan Ezra sebagai kemungkinan penulisnya.
Bapa gereja mula-mula, Eusebius, mengatakan kitab ini berisi transkrip akurat dari pidato-pidato yang direkam pada saat pidato tersebut diucapkan, yang ia yakini terjadi pada masa Abraham.
Penafsir lain membuat perkiraan tanggal penulisan yaitu sepanjang sejarah Israel, paling lambat pada periode pasca-pembuangan (abad keenam SM dan sesudahnya).
Mereka yang mengaitkan Ayub dengan Musa sebagai penulis, mengemukakan beberapa bukti. Misalnya ketika Musa berada 40 tahun di tanah Midian. Tanah Arab. Nuansa Arab sangat kuat terlihat dalam kitab ini.
Tentang kapan waktu penulisan kita Ayub juga tidak ada penjelasan secara gamblang. Namun kelihatanya kitab ini sejaman dengan para bapa: Abraham, Ishak dan Yakub.
Misalnya, penggunaan nama-nama ilahi kuno seperti El, Eloah, dan Shaddai digunakan sepanjang sebagian besar di kitab ini.
Selain itu, harta milik Ayub mirip dengan harta milik Para Bapa, dan usia hidupnya sebanding dengan mereka.
Arti Ayub 1:1
Ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.
Uz merupakan sebuat wilayah bukan kota, letaknya berada diluar Israel. Uz dihubungkan dengan gurun Suriah, yang membentang dari Mesopotamia hingga Arabia. Uz juga kadang-kadang dikaitkan dengan Aram. Ditempat lain dengan Edom.
Namun Edom lebih sesuai dari Aram. Mengingat Edom sebagai tempat kebijaksanaan dan asal usul Eliphaz orang Teman dari wilayah Edom.
Nama Ayub tidak ditemukan dalam bahasa Ibrani. Nama ini dikenal dari beberapa sumber di luar Alkitab sebagai nama Semit.
Ada yang menghubungkannya dengan Jobab Raja Edom. Namun dia tidak ada hubungan dengan raja Edom.
Ada yang menghubungkan namanya dengan Ibrani sebagai ,”Oyeb’ artinya musuh. Atau dalam bahasa Arab, ‘aba’ orang yang akhirnya kembali.
Apa makna nama Ayub tidak pasti atau tidak terlalu jelas. Nama ini telah diinterpretasikan sebagai “Di mana ayahku?”
‘ Ayahku’ kemungkinan merujuk pada Tuhan. Di sisi lain, nama ini juga dikaitkan dengan kata kerja Ibrani yang berarti “membenci” atau “menjadi musuh.”
Ayub diperkenalkan dengan dua kata, yang menggambarkan dia sebagai orang yang berakhlak mulia dan teguh dalam iman.
Kata itu adalah saleh, jujur. Kedua kata tersebut menunjukkan bahwa Ayub adalah orang yang memiliki motivasi murni.
Pertama, kata saleh. Dalam bahasa Ibrani, ‘tam.’ Kata ini sering digunakan untuk menggambarkan hewan kurban yang dipersembahkan sebagai ‘tanpa noda-tanpa cacat’
“Tam” merupakan gambaran yang tepat untuk orang-orang yang memiliki integritas ketika diukur berdasarkan standar manusia pada umumnya.
Contohnya, ketika Abimelech, yang menyatakan bahwa “ia mengambil Sarah dengan hati yang tulus dan dengan tangan yang suci.” Kej 20:5.
Ayub disebut sebagai orang saleh yang berintegritas, hidupnya tidak bercela, erat dengan Tuhan, menaati perintah Tuhan, melayani Allah dengang sepenuh hati.
Kedua, Jujur. kata Ibraninya ‘yasar’ artinya jujur, tegak lurus.
Kata ini menggambarkan orang-orang yang beriman setia pada ketetapan Allah (lih. I Raj 14:8; 15:5) dan sikap jujur, penuh kasih sayang dalam berhubungan dengan orang lain.
Jadi ‘Jujur atau Yasar’ adalah sebuah istilah yang biasa digunakan untuk menggambarkan orang-orang yang berperilaku sesuai dengan harapan Tuhan.
Jadi, karakter Ayub yang disebut sebagai Tam dan Yasar atau saleh dan jujur, dicapai melalui usaha yang gigih untuk mengatur jalan hidupnya sesuai dengan konsep kesalehan yang lazim.
Tam dan yasar tidak menggambarkan orang-orang yang menjalani kehidupan dalam kesempurnaan tanpa dosa.
Sebaliknya, mereka menggambarkan orang-orang yang mendapat perkenanan di mata Tuhan dan manusia lainnya (lih. Ams 3:4).
Ketiga, Dia takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan..
Takut akan Tuhan adalah ungkapan yang sering ditemukan di Perjanjian Lama dan sering ditemukan dalam literatur Hikmat.
Di sini “ketakutan” bukan berarti kengerian, sejenis emosi yang membuat seseorang lari dan bersembunyi.
Kata ‘takut’ juga disini juga bukan sekedar memiliki rasa hormat atau respek, namun kata yang lebih baik adalah kekaguman.
Mereka yang takut akan TUHAN menyadari bahwa mereka adalah ciptaan. Maka Tuhan adalah pusat hidup mereka.
Takut akan Tuhan dalam Alkitab bukan berarti rasa takut yang ketakutan, melainkan rasa hormat, kagum, dan menyerahkan diri kepada Tuhan karena kebesaran, kekudusan, dan kuasa-Nya.
Takut akan Tuhan juga mendorong seseorang untuk menghindari kejahatan, melakukan yang benar, dan hidup sesuai dengan perintah-Nya.
Tidak ada komentar